Makassar: Seketika cinta di Ujung Pandang pertamaku

1:26 PM



Aga kareba???
Apa kabar guys, ceritanya kali ini akan tentang bagaimana aku merasa jatuh hati pertama kali ketika menginjakkan kaki di Ujung Pandang.
Yups, Ujung Pandang itu kata lain dari kota Makassar. Hayo siapa yang baru tahu?

Pada awalnya, ini merupakan mimpi yang aku kira bakalan susah untuk tercapai. Tapi, sekali lagi banyak banyak berterimakasih sama Allah yang membuat semesta selalu mendukung. Jadi, waktu itu masi awal awalnya banget ikut keanggotaannya 1000 Guru Surabaya. Nah, kebetulan bulan berikutnya ada musyawarah nasional yang mengharuskan region untuk mengirimkan perwakilannya. Langsung dong waktu itu karena kapan lagi kalau gak ngambil kesempatan itu. Iya gak?

Pergi ke Makassar ternyata tidak terlalu mahal lho biaya naik pesawatnya. Waktu itu naik pesawat dapat harga dari aplikasi travel harganya 700k-an sudah pulang pergi Suarabaya-Makassar.



Lanjut ya, setelah sampai di Makassar, Kami berlima, (ada kak Andra, kak Jef, kak Niha, Rani dan aku) dijemput sama teman teman 1000 Guru Makassar. Wah, disana aku baru merasakan asiknya ikut 1000 Guru, karena teman makin banyak dan dari seluruh Indonesia lagi. Ka ketua region Makassar juga baik banget. Namanya kak Appi.

Setelah itu kami diajak makan dulu tuh sebelum pergi pergi. Makan Coto Alauddin (nanti ada di postingan Eat ya).



Kebetulan hari itu adalah hari Jum'at dan kita harus jumatan kan yang laki laki. Jadi, diajaklah kami untuk pergi ke Pantai Losari. Pantai yang penuh dengan penjual pisang epe (menyesal banget belum nyobain pisang epenya huhu). Di pantai ini, ada bangunan masjid megah yang luar biasa. Mengapung lho. Kok bisa? Bisa karena ada pilar pilar penyangganya hehe..

Setelah Jum'atan kami pergilah ke benteng peninggalan kerajaan Gowa-Tallo yang diambil alih oleh belanda. Tahu gak tuh apa namanya? Yak, Fort Rotterdam.



Bentuk dari benteng ini seperti penyu kalau dilihat dari atas guys. Asik ya? Filosofinya sih, Kerajaan dahulu itu bisa berjaya di laut dan di darat seperti penyu yang bisa hidup didua alam tersebut.


Biaya masuknya gratis sih, hanya saja kalau mau lihat lihat musiumnya bayar 5k. Murah kan?

Perjalanan di Makassar-pun berlanjut untuk menjemput teman teman lain yang baru sampai di bandara.



Dilanjutkan Munas (musyawarah nasional) keesokan harinya.

Wait,
cerita di pulau Sulawesi yang eksotis ini belum berakhir kawan.

Terus ikuti setiap senin ya. Jangan lupa comment dan bookmark di Web Browser kamu!

"Boleh kamu berkelana, tetapi jangan meninggalkan jejak kotor sampah sampahmu kawan"










You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Followers